Langsung ke konten utama

Postingan

Selain Tukang Bubur, Tukang Kuli Panggul Juga Bisa Naik Haji

Menabung 10 Ribu Perhari, Kuli Panggul Akhirnya Bisa Naik Haji   Pria ini bernama Sunaryo, Lelaki asal Dusun Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Wates Kulonprogo, Yogyakarta Selama 15 tahun, Sunaryo tekun menabung Rp. 10.000 setiap hari dari hasil keringatnya menjadi Kuli Panggul di Pasar Tradisional. Tabungan itulah yang mengantarnya ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Pria 53 tahun berulang kali mengucapkan rasa syukur ketika ditanya soal perjuangan demi bisa naik haji. Awalnya, dia berpikir ibadah haji adalah hal mustahil bagi Kuli Panggul sepertinya. Namun, dukungan keluarga membuatnya bertekad untuk menabung setiap hari. Dia mengaku hanya dibayar Rp. 1000 hingga Rp. 2000 untuk sekali angkut. Padahal, beban yang harus dia bawa bisa mencapai 25 - 50 kilogram. Berkat ketekunannya, Pak Sunar mampu mengumpulkan Rp, 30.000 hingga Rp. 40.000 setiap harinya. Pak Sunar mendaftar Haji pada tahun 2010, mulai saat itu Dia menabung untuk sanggup melunasi biaya Haji. "Setiap hari har

Wanita Harus Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga

Di antara perintah Allah kepada wanita muslimah adalah perintah untuk tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak mengandung hikmah dan maslahat. Tidak hanya bagi wanita itu sendiri, namun juga mengandung kemaslahatan bagi umat. Di antara perintah Allah kepada wanita muslimah adalah perintah untuk tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak mengandung hikmah dan maslahat. Tidak hanya bagi wanita itu sendiri, namun juga mengandung kemaslahatan bagi umat. Perintah dari Dzat Yang Maha Hikmah Wahai saudariku muslimah, renungkanlah firman dari Rabbmu berikut ini. Rabb yang telah menciptakanmu, yang paling tahu tentang kemaslahatan bagimu. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً “Dan hendaklah kamu

Sebuah Renungan Tentang Rejeki

Sebuah Renungan Tentang Rejeki   "Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. Tapi rizqimu tahu dimana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu. Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda. Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar dan Al Hakim) Tugas kita bukan mengkhawatirkan rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNya. Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bu

6 Alasan Mengapa Tidak Merokok Dekat Anak

6 Alasan Mengapa Jangan Merokok Dekat Anak   Baca sampai habis SANGAT BERMANFAAT!! Rokok tak hanya merugikan orang yang menghisapnya, tetapi juga orang di sekitar yang terkena asap rokok alias menjadi perokok pasif.  Dalam sebuah survei terbaru, lebih dari 1000 perokok pasif meninggal dunia setiap tahunnya karena terpapar asap rokok dari lingkungan sekitar mereka. Lebih menyedihkan lagi, banyak orangtua merokok di depan anak-anak mereka.  Padahal mereka tahu, paparan asap rokok akan memengaruhi kesehatan.  Ketika anak-anak terpapar asap rokok, akan banyak masalah kesehatan yang terjadi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut efek buruk jika orangtua sering merokok di dekat anak. 1. Sindrom kematian mendadak pada bayi Merokok di dekat anak Anda bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi atau sudden death infant syndrome (SDIS). SDIS biasanya terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Asap rokok dikhawatirkan mengganggu jalan napas anak. 2. Pneumon

Waspada Jebakan Limpahan Rejeki

 Waspada Jebakan Limpahan Rejeki     Bila dilimpahkan kekayaan bukan berarti Allah memuliakan dan bila diberi kemiskinan bukan berarti Allah hinakan. . Ternyata ada yang harus kita waspadai lagi. Yaitu ia merasa bahagia di dunia padahal itu adalah hukuman baginya dari Allah Taala, karena ia bahagia tidak diatas landasan Agama Islam yang benar. Allah biarkan ia bahagia sementara di dunia, Allah biarkan ia merasa akan selamat dari ancaman Allah di akhirat kelak, Allah tidak peduli kepadanya. Itulah istidraj sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Bila engkau melihat Allah Taala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.[HR. Ahmad] Mengenai ayat, Maka apakah mereka merasa aman dari makar Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan makar Allah kecuali orang-orang yang merugi. [Al-Araf: 99]

Melangkah dan Bersabarlah

    MELANGKAHLAH...... BERSABARLAH......... Jika semua yang kita kehendaki harus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS Jika semua yang kita impikan harus TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR Jika setiap do’a kita harus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR Seorang yang dekat dengan ALLAH, bukan berarti tidak ada air mata Seorang yang TAAT pada ALLAH, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa2 yang SULIT ▶Biarlah ALLAH yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH TAHU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK ▶Ketika kerja kita tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar tentang KEIKHLASAN ▶Ketika usaha kita dinilai tidak penting, maka saat itu kita sedang belajar  KESABARAN ▶Ketika hati kita terluka yang teramat dalam, maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN ▶Ketika kita lelah dan merasa kecewa, maka saat itu kita sedang belajar tentang KESUNGGUHAN ▶Ketika kita merasa sepi dan sendiri, maka sa

Tips Menyikapi Pujian dan Celaan

KONDISI MANUSIA MENYIKAPI PUJIAN DAN CELAAN     Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya Ihyâ' Ulûmiddin mengatakan: "Ketahuilah, bahwa dalam perkara pujian dan celaan kondisi manusia terbagi ke dalam empat macam: 1. Ia akan gembira dengan pujian dan berterima kasih atas hal tersebut. Sebaliknya, dia akan marah atas celaan dan mendengki pencelanya, serta akan membalas dendam. 2. Ia akan memendam kemarahan di dalam hati kepada orang yang mencelanya, akan tetapi menahan lisan dan semua anggota tubuhnya untuk membalasnya. Atau, hatinya merasa gembira dan senang kepada orang yang memujinya, akan tetapi menahan ekspresi tubuhnya utk menahan kegembiraan. Di sini ada kekurangan, namun dibandingkan sebelumnya, ini lebih baik. 3. Ini adalah tingkatan kesempurnaan yang pertama pertama, yaitu menganggap datar antara orang yang mencela dan yang memujinya. Ia tidak merasa risau dengan celaan dan tidak pula senang dengan pujian. 4. Jujur dalam beribadah. Ia membenci pujian dan marah kepada