Langsung ke konten utama

Postingan

Pengingat Bersyukur di Surat Ar Rahman

Pengingat Bersyukur di Surat Ar Rahman   Surah Ar-Rahman adalah surah ke-55 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti. Surat Ar Rahman adalah salah satu surat dari 114 surat dalam Al Qur'an. Entah mengapa, tanpa mengesampingkan surat lain dalam Al Qur'an, surat ini menyita perhatian saya. Surat ini memiliki kata yang begitu indah dan mengalir berirama. Dan tanpa terasa air mata menetes, satu ,demi satu Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang

Cintailah Istrimu, Maka Rezeki Akan Berkah

Cintailah Istrimu, Maka Rezeki Juga Akan Mencintaimu    (Yang Setuju boleh like dan Share Yaa) Kisah didapat tanpa sengaja. Belasan tahun yang lalu, saat berangkat kuliah, bertemu dengan orang yang memberikan wejangan ini. Hari itu terburu-buru berangkat ke tempat kuliah, maklum hari itu agak terlambat padahal hari itu mata kuliah favorit. Saat hujan turun tiba-tiba, baru sadar kalau lupa membawa mantel, akhirnya berteduhlah di sudut sebuah warung. Di tempat itu berkenalan dengan seorang yang sangat baik, dia seorang menantu kyai pemilik pondok pesantren. Obrolan kami tambah seru saat menginjak materi rejeki bagi manusia. Pekerjaan dia adalah pekerjaan serabutan. Dia tidak memiliki pekerjaan tetap, tetapi dia bersyukur bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dengan baik. Sandang, pangan, dan perhiasan untuk istrinya selalu tercukupi tanpa kekurangan. Itulah misteri rejeki mas, Kata orang itu pada saya. Saat ditanya apa rahasianya rejekinya dia selalu berlimpah, jawaban dia terletak pada s

Dunia dan Akhirat Harus Seimbang

Harus Seimbang Antara mencari Dunia dan Akhirat? . . Katanya, kita harus SEIMBANG antara mencari dunia dan mencari akherat. Padahal Allah berpesan untuk lebih mendahulukan dan mementingkan akherat. Renungkanlah firman-Nya: وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا “Carilah negeri AKHERAT pada nikmat yang diberikan Allah kepadamu, tapi jangan kamu lupakan bagianmu dari dunia“. (QS. Al-Qosos: 77). Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita agar memanfaatkan nikmat dunia yang Allah berikan, untuk meraih kemuliaan akherat. Arti simpelnya: korbankanlah duniamu, untuk meraih akheratmu! Lalu Allah katakan, jangan kamu lupakan BAGIANMU dari dunia. Ya, “bagianmu”, yakni bagian kecil dari duniamu, bukan setengahnya, apalagi semuanya. Jelas sekali dari ayat ini, bahwa kita harusnya mementingkan akherat, bukan seimbang dengan dunia, apalagi mendahulukan dunia. Jujurlah, mungkinkah Anda menyeimbangkan antara dunia dan akherat?! Sungguh, seakan itu ha

Ingin Sukses? Jangan Gunakan Kalimat ini

4 KATA YANG SELALU DI HINDARI OLEH SEMUA ORANG SUKSES : 1. SAYA TIDAK BISA. Ketika Kata Ini Di Ucapkan Kerja Otak Kita Menutup Untuk Mencari Jalan Keluar, Namun Sebaliknya Jika SAYA BISA Maka Otak Akan Bekerja Keras Mencari Jalan Keluar. 2. TIDAK MUNGKIN. Ketika Kata Ini Di Ucapkan Maka Kita Sudah Tidak Percaya Lagi Dengan Muk'zizat Tuhan. Karena Semua Hal Yang Ada Di Dunia Ini Berasal Dari Sesuatu Yg Belum Ada. ( Contoh : Lampu, Pesawat, Terbang Ke Bulan dll ) 3. SAYA SUDAH TAHU. Ketika Kata Ini Di Ucapkan Maka Ego Kita Akan Meningkat Dan Hati Kita Langsung Menutup Diri Untuk Belajar. Padahal Sejatinya Ilmu Yang Baru Itu Harus Dipelajari. 4. NANTI SAJA. Ketika Kata Ini Di Ucapkan Maka Akan Memicu Rasa Malas Dan Akhirnya Terjadilah Penundaan. Mereka Yang Menunda Akan Melemahkan Antusias Dan Akan Tersadar Ketika Baru Mendapat Musibah.

Keutamaan Menahan Emosi

Banyak Hikmah Yang Kita Dapat Dari Menahan Emosi Kita   1. Mungkin ada hikmah dari yang membuat kita emosi. Di dalam surat Al-Baqarah ayat 216 diterangkan, “Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia sangat baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui.” Dari ayat ini kita bisa ambil hikmah dari sesuatu yang membuat kita emosi bukan berarti buruk untuk kita, mungkin sesuatu yang baik untuk kita, jadi jangan marah dulu, renungkan masalah yang sedang menimpa kita. Atau malah marah kita hanya untuk menutupi kekurangan kita. 2. Tidak ada penghalang antara do’a kita dan Allah. Nah, kalau yang membuat emosi kita itu sifatnya penganiayaan pada diri kita, kita juga tidak perlu emosi, karena dengan bersabar terhadap penganiayaan itu, adalah sesuatu yang sangat hebat, yaitu doa orang yang dianiaya wajib dikabulkan oleh Allah SWT. “Takutlah kamu pada do’anya orang yang dianiaya, maka sesungguhnya do’anya orang ya

Cara Iblis Menggoda Orang Ibadah Shalat

CARA IBLIS MENGGODA ORANG SHALAT Tidak ada waktu sedikitpun yang tidak dipergunakan oleh Iblis untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Segala tipu daya, bujuk rayuan dan propaganda-propaganda yang menyesatkan selalu ia pergunakan untuk menjerat umat manusia agar terbenam dalam lumpur kemaksiatan dan kekufuran. Untuk menggoda orang yang hendak shalat atau orang yang sedang melakukan shalat, Iblis mempunyai kiat tersendiri untuk menyesatkannya. Disebutkan dalam kitab "Durratun Nashihin :"Ketika telah tiba waktu shalat, maka Iblis La'natullah'Alaih memerintahkan kepada seluruh pasukannya agar berpencar untuk mendatangi setiap oarng yang hendak melakukan shalat, para pasukan Iblis ini bertugas untuk melakukan tipu daya agar orang yang hendak shalat itu tersibukkan dengan pekerjaannya, sehingga lupa dari shalatnya. Para setan ini mendatangi orang yang hendak melakukan shalat agar mengakhirkan waktu shalatnya. Jika cara ini tidak mampu mereka lakukan, maka para setan it

Hindari Minta Buah Tangan dari Teman yang Berpergian

Hindari Minta Buah Tangan dari Teman yang Berpergian   Oleh: Ernydar Irfan RASULULLAH shallallahu alaihi wasallam melarang seorang muslim untuk meminta-minta dari orang lain, tanpa ada kebutuhan yang mendesak. Karena perbuatan meminta-minta merupakan perbuatan menghinakan diri kepada makhluk dan menunjukkan adanya kecendrungan kepada dunia dan keinginan untuk memperbanyak harta. Dan beliau shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa barangsiapa yang melakukan perbuatan meminta-minta yang hina ini, maka dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong dagingpun yang melekat di wajahnya. Ini sebagai balasan yang setimpal baginya kareka kurangnya rasa malu dia untuk meminta-minta kepada sesama makhluk. “Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun,” (HR. Al-Bukhari no. 1474 dan Muslim no. 1725). “Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang men