Langsung ke konten utama

Kata-Kata Bijak Islami

Kata-Kata Bijak Islami

islam


"Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat itu ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta" (Riwayat Al-Tarmizi)

"Sesungguhnya Allah akan merahmati seorang yang lapang dadanya ketika menjual,membeli dan menagih hutang" (Riwayat Bukhari dari Jabir r.a.)

"Keberkatan sesuatu makanan itu ialah dengan berwuduk sebelum dan selepas makan" (Riwayat Ahmad, Daud, Al-Tarmizi & Hakim)

"Seorang Mukmin melihat dosanya bagaikan seorang duduk dibawah gunung dan takut kejatuhan gunung itu" (Riwayat Bukhari)

"Orang yang memulakan salam adalah terlepas daripada sifat sombong dan takabbur" (Riwayat Al-Baihaqi & Al-Khatib)

"Sinarilah rumah kamu dengan mendirikan sembahyang dan membaca Al-Quran" (Riwayat Al-Baihaqi)

"Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar" (Umar Bin Khattab)

"Setiap kamu adalah pemimpin,yaitu: Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya" (Mousthafaal-Gholayaini)

"Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya" (Umar bin Khathhab)

"Dan ketahuilah bahawasanya Allah mengetahui apa yang didalam hatimu, sebab itu berhati-hatilah dengan Tuhan" (Surah Al-Baqarah:235)

"Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari" (Bediuzzaman Said Nursi)

“Dunia hanyalah sesaat, maka jadikanlah untuk lahan ketaatan.” (Al Imam asy Syafi’i rahimahullah)

“Dalam penciptaan alam semesta, tiada yang lebih hebat dari yang telah diciptakan.” (Imam Al Ghazali)

“Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebhadiaan pun disisi Allah.” (Adh-Dhahhak)

“Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati” (Ali bin Husein)

"Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata manusia" (Bisyir)

"Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah" (Hatim).

"Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah" (Imam al-Ghazali)

"Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu" (Fudhail)

"Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya" (Atha’bin Yassar)

"Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan" (Imam Syafií)

"Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis" (AbuSulaiman ad-Darani).

"Hidup didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian" (Nabi MUHAMMAD SAW)

"Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya" (Umar bin Utsman al-Maliky)

"Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu" (Abdul Qasim an-Nawwawi)

"Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku" (Abu Nawas)

"Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu" (Sebagian Ulama)

"Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya" ( Mousthafaal-Gholayaini)

"Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin" (Ali bin Abu Thalib)

"Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya" (Ibnu Athaillah as-Sakandari)

"Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya" (Umar bin Khathhab)

"karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa" (Muhammad Iqbal)

"Cintai dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu" (Nabi MUHAMMAD SAW)

"Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah, Katakan demikian, karena orang banyak bisa menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki) Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah"" (Basyar bin al-Harits)"

"Tidak ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu" (Anas r.a.)

“Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat itulah saksimu adalah juga hakimmu” (Ali bin Abi Thalib)

"Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik" (Ibnu Athaillah as-Sakandari)

"Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari" (Ibrahim bin Adham)

"Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Muhammad SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán –Hadits" (Imam al-Junaid)

"Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah (Hasanal-Bashri)

"Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi" (AL-Qusyairi)

"Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak" (Imam al-Ghazali)

"Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat sekali kepada siksa-Nya" (Nabi Muhammad SAW)

"Barang siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya" (Siriy Assaqathi)

"Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama" (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

"Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki" (Ulama Shalaf)

"Para pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat sungguh lebih busuk baunya dari itu" (Al-Auzaí)

"Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan" (Imam Syafií)

"Tanda tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat" (Nabi MUHAMMAD SAW)

"Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan" (Abdullah bin Abbas)

 

Postingan populer dari blog ini

Haji Mabrur

  Tiada imbalan bagi orang yang berhaji dengan mabrur selain surga, begitulah hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat populer. Mabrur itu artinya baik. Kebalikan dari haji mabrur ialah haji mardud. Mardud artinya tertolak. Sebagaimana kaidah ibadah umum lainnya, baik di sini maksudnya diniati, dilaksanakan dan ditindaklanjuti sesuai dengan fitrah manusia: adil dan atau tidak dzalim, ihsan dan atau nasihah, simahah dan atau zakah. Tiga prinsip yang diperintahkan Allah ini hampir selalu dibacakan setiap akhir khotbah Jum’at. Di sisi lain, di dunia pesantren dikenal luas kaidah bahwa setiap ibadah tak terkecuali haji selalu membutuhkan ilmu dan amal sebelum, ketika dan sesudahnya.   Mengenai adil dan atau tidak dzalim, secara global diartikan dengan tidak merugikan/menjahati/merampas hak-hak orang lain. Hasil korupsi yang dipakai untuk biaya haji misalnya, tak mungkin menghasilkan haji mabrur. Menyakiti dengan kata-kata dan atau tindakan ketika melaksanakan ibadah haji umpamanya, menandai ba

Jangan Nasehati Orang Bodoh

  Menarik seperti apa yang dikatakan Khalifah Ali bi Abi Thalib :     “Janganlah menasehati orang yang bodoh karena  dia akan membencimu. Nasehatilah orang yang berakal karena dia akan mencintaimu” Kata kata bijak yang disampaikan oleh Khalifah Ali ini perlu kita pahami agar tahu sebutan bodoh orang itu seperti apa. Bodoh dalam hal ini lekat dengan pengertian jahilun, bukan dalam artian kemampuan akademis seseorang yang minim sehingga disebut bodoh. Makna bodoh atau jahilun Jahilun atau bodoh lebih mengacu kepada orang yang selalu benar sendiri dan tidak mau menerima kebenaran yang ada dalam Al Quran maupun Assunah. Karenanya kala menasehati orang yang paling benar bukan simpati yang didapat melah sebaliknya dia akan tersinggung dan malah menyerang. Banyaknya orang bodoh saat ini adalah penyebab kisruh dan pertikaian umat manusia saat ini, menganggap dunia itu kekal selalu tidak puas dengan apa yang didapatnya hingga yang paling parah hilangnya keimanan mereka. Kebodohannya lebih cende

Riwayat dari KH Badrus Salam

  Lahir di Desa Tempursari, Kecamatan Klaten, Solo Jateng, pada Tahun 1906. Wafat Sabtu, 9 Muharram 1394 H (2 Februari 1974). Dimakamkan di Pemakaman Umum Kasin, Malang. Pendidikan Ponpes Jamsaren, Solo. Putra/Putri 7 Orang Perjuangan/Pengabdian : Guru Madrasah Muallimin, Jagalan, Mengajar di beberapa masjid, termasuk di Masjid Agung Jami’ Malang, menjadi Imam Rowatib, dan Pengurus Takmir Masjid Agung Jami’ Malang, menjadi Syuriyah NU Cabang Malang. Kiai yang Menjadi Khodimul Ummah “Dan tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, melainkan hanya untuk mengabdikan diri kepada-Ku.” Salah satu ayat dalam Al Qur’an surat Addariyat ayat 56 itulah yang menjadi pedoman dasar KH. Badrus Salam. Karenanya, tidaklah heran jika kemudian segala aktivitas hidup beliau lebih banyak dicurahkan untuk mengabdi kepada Allah SWT, dan menjadi khodimul ummah (melayani kepentingan umat). Prinsipnya, segala aktivitas hidup itu harus diniati untuk beribadah, tanpa pamrih atau mengharapkan sesuatu dar