Langsung ke konten utama

Be a Perfect?

Be a perfect?

perfect

 

Selama ini masih banyak orang yang minder dengan kondisi  yang ada pada dirinya.Ya, bisa karena tampilan fisik yang katanya kurang ideal atau kondisi pendukung yang membuat mereka ngerasa beda atau kurang di banding yang lain.

I think, ini kayaknya si di rasain sama semua orang juga kayaknya. Misal si fulan, aduh..kenapa hidung saya bentuknya gini, atau kok aku pendek ya, atau kenapa si rambut saya gak lurus, kok saya hitam, kok saya kere buat makan aja susah abis, kenapa saya gak kaya dia yg tampilan fisik sempurna and tajir pula.

Pasti sohib- sohib sekalian sering denger kata- kata tersebut, atau malah mungkin jadi orang yang ngomong hal itu???. Saya dicoretan ini akan ya, sedikitnya berbagi pengalaman and share informasi mengenai masalah-msalah yang sering terjadi pada sohib sekalian yang gak ngerasa punya keistimewaan :)

This is the real story, saya punya teman semasa SMP bahkan kita satu SMA ya kalau di lihat secara tampilan fisik  emang si doi gemuk, item dan ga menarik lah menurut kebanyakan orang di sekitarnya bahkan doi dijadiin bahan bullying sekelas sewaktu kita SMP ternyata eh..ternyata bullying itu ta hanya berhenti sampai doi keluar SMP, bahkan berlanjut ketika dia juga SMA. Sudah jadi naluri alamiyah (Gharizatu annau) seseorang suka dengan seseorang yg lain, begitupun dengan teman saya yang satu ini. Jujur aja ya emang si doi jg sewaktu SMP pernah nembak saya, pake surat tapi gak saya tanggapin...eh, dia bereni nyatain langsung bingung lah saya.Untungnya si kita dulu masih SMP dan saya bilang aja blum siap...tapi dasar anak2 mungkin ya  sebetulnya pas doi nembak saya langsung saya sempet keceplosan bilang “amit- amit” sih, tapi untungnya ga ada yang denger. Untungnya semasa SMP saya terbilang alim lah jadi dia ngerti kali ya kenapa saya nolak dia. Cukup lah ya curhatnya. Nah,cerita berlanjut tuh ketika masa SMA ya yang namanya SMA pasti di bilang ga gaul lah kalo belum punya pacar. Berikut ceritanya dia udah males kayaknya sama saya, dan ternyata kebetulan dia sekelas tuh sama cowok yang katanya favorit di SMA dan jadi wakil kontes moka moka gitu deh, emang keren sih....Cerita punya cerita ternyata temen saya ini naksir tuh sama cowok finalis moka ini, dikejarlah ia..ya kata temen-temen deketnya si doi udah lama naksir   dan akhirnya tragedi penembekanpun terjadi ( nembak buat jadi pacar maksudnya ). Tebak sohib apa yang terjadi.......

TOLAK..TOLAK ....TOLAK dan tidak hanya sekedar kata tolak yang terlontar dari cowok yang katanya finalis moka itu, tapi apa “NGACA, NGACA, NGACA and NGACA. Kebayang dong apa yang dirasain temen saya yang satu ini kalau kata lagu yang lagi hits “sakitnya tuh disini di dalam hatiku”dan beberapa hari setelah kejadian itu saya denger kabar kalo teman saya ini gila, inalillahi.   Ya saya jg ga tau si apakah peristiwa penolakan itu penyebabnya atau akumulasi dari setiap bullying yang dia terima.,,wallohualam

Atau yang ngeshare pengalaman bullyingnya ini kesaya, katanya si temen saya yang satu ini kena bullying dari SD entah apa yang menjadi objek buly nya.Dia ga pernah mau bahas secara sfesifik katanya si doi semenjak SMP menjadi proyek diskriminasi temen- temen sekelasnya gitu. Saya dapet cerita katanya dia di jauhin bahkan ga di anggap kenal sama sahabat dekatnya sewaktu SD jg, bahkan dia bilang kalau pas pembagian kelompok ga ada yang mau sekelompok sama dia, malah pada mau pindah padahal udah di tentuin sama guru, “parah ni kalo temen- temen kita kayak gini”.

Ada lagi ni adik tingkat saya yang ngerasa underestimate sama kondisi fisiknya sendiri, aduh...harus banyak – banyak bersyukur ini mh. Doi ngerasa kalau secara fisik atau skil doi ga punya yang bisa dibanggakan doi sering bilang iya aku kan pendek, tua, jelek. Padahal kalau saya lihat biasa aja sebenernya menurut saya, kalo pendek si emang ia da gmana lagi atuh.hehe  

Ni kalo yang satu ini beda lagi cerita dia minder yang belum diceritain apa???

Bener banget “FINANSIAL” walaupun ga bisa di nafikan kalau di era kapitalistik kayak gini kita butuh uang ya tapi ga gitu juga kali, Banyak ni pengalaman dari senior- senior saya yang di tolak akhwat si katanya gara- gara urusan ini. Walaupun kemapanan memang di jadikan banyak orang sebagai tolak ukur kebahagiaan tapi banyak juga yang rizqinya melimpah tapi tetap banyak masalah.

Atau cerita si fulan B yang betah dan fokus banget nyari nyari rizqi karena berharap ada pelangi yang mau dihampiri setelah secara finansial mapan, karena dia beranggapan tau hukum syara belum tentu mau miskin juga. Begitulah hidup di jaman serba kapitalistik yang harus realistis pula.

“Gada uang yang ga aku sayang”, seolah ini yang sering terjadi tak hanya di kalangan orang awam sekelas aktivis masjid atau dakwahpun mengalami hal semacam ini. Tapi STOP kagak usah negatif thinking dulu brother  masih banyak pula yang bisa menirima sohib apa adanya. Adanya apa maksudnya cintakah= “kendaraan” ataukah kasih sayang= “ uang” J

Tidak semua calon pasangan berpersepsi seperti itu mereka yang tau akan konsep rizqi dan qodo pasti akan lebih paham dalam menjalni kehidupan, salah satu yang berhasil bisa membina rumah tangga yang baik sakinah, mawwadah banyak contohnya. Banyak dari senior saya dahulu di kampus menceritakan kisah cintanya dalam balutan kesederhanaan dan kesusahan bahkan mereka malah belum lulus dari perkuliahan tapi bahagia-bahagia aja.

Sekarang kondisi sebaliknya nih brother, ada orang yang memang di berikan porsi lebih sama Alloh tapi itu bikin dia jadi sombong, ujub. Contohnya banyak lah merasa paling berwawasan walaupun memang betul tapi ga harus show off juga kan??. Atau di berikan keparipurnaan fisik bikin si fulan jadi ujub dan takabur dengan karunia yang Alloh berikan. Saya jadi inget kata- kata sahabat saya ganteng atau cantik itu masalah persepsi atau mindset dalam pikiran, ya kita mikirnya ganteng aja soalnya definisi ganteng atau cantik juga masih dalam perdebatan dan setiap orang punya definisinya sendiri, bener apa enggak mangga sohib yang nilai dahh.


Postingan populer dari blog ini

Haji Mabrur

  Tiada imbalan bagi orang yang berhaji dengan mabrur selain surga, begitulah hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat populer. Mabrur itu artinya baik. Kebalikan dari haji mabrur ialah haji mardud. Mardud artinya tertolak. Sebagaimana kaidah ibadah umum lainnya, baik di sini maksudnya diniati, dilaksanakan dan ditindaklanjuti sesuai dengan fitrah manusia: adil dan atau tidak dzalim, ihsan dan atau nasihah, simahah dan atau zakah. Tiga prinsip yang diperintahkan Allah ini hampir selalu dibacakan setiap akhir khotbah Jum’at. Di sisi lain, di dunia pesantren dikenal luas kaidah bahwa setiap ibadah tak terkecuali haji selalu membutuhkan ilmu dan amal sebelum, ketika dan sesudahnya.   Mengenai adil dan atau tidak dzalim, secara global diartikan dengan tidak merugikan/menjahati/merampas hak-hak orang lain. Hasil korupsi yang dipakai untuk biaya haji misalnya, tak mungkin menghasilkan haji mabrur. Menyakiti dengan kata-kata dan atau tindakan ketika melaksanakan ibadah haji umpamanya, me...

Jangan Nasehati Orang Bodoh

  Menarik seperti apa yang dikatakan Khalifah Ali bi Abi Thalib :     “Janganlah menasehati orang yang bodoh karena  dia akan membencimu. Nasehatilah orang yang berakal karena dia akan mencintaimu” Kata kata bijak yang disampaikan oleh Khalifah Ali ini perlu kita pahami agar tahu sebutan bodoh orang itu seperti apa. Bodoh dalam hal ini lekat dengan pengertian jahilun, bukan dalam artian kemampuan akademis seseorang yang minim sehingga disebut bodoh. Makna bodoh atau jahilun Jahilun atau bodoh lebih mengacu kepada orang yang selalu benar sendiri dan tidak mau menerima kebenaran yang ada dalam Al Quran maupun Assunah. Karenanya kala menasehati orang yang paling benar bukan simpati yang didapat melah sebaliknya dia akan tersinggung dan malah menyerang. Banyaknya orang bodoh saat ini adalah penyebab kisruh dan pertikaian umat manusia saat ini, menganggap dunia itu kekal selalu tidak puas dengan apa yang didapatnya hingga yang paling parah hilangnya keimanan mereka. ...

Biografi KH Muhammad Khozin

  Mbah Khozin, KH. Muhammad Khozin, adalah seorang kyai sepuh yang sangat zuhud dan tetap istiqamah mengajarkan al Hikam di sebuah mushola kecil bercat putih yang berlokasi di kompleks Pesantren Mahir ar-Riyadh, kampung Ringin Agung, Kencong-Kediri, Jawa Timur. Meski umur beliau lebih dari 80 tahun, kyai itu sehat, jelas bicaranya, dan pendengarannya masih bisa menangkap suara dengan baik. Beliau melakukan aktivitas sehari-harinya di mushola, antara lain sembahyang, tidur, ngaji, wiridan, bersholawat 25.000 kali setiap hari, hingga bersantai hingga terima tamu. Rumah beliau yang persis ada di samping mushola, hanya digunakan untuk ganti baju, makan, bertemu istrinya dan 4 anaknya. Ketika mushola sepi, Mbah Khozin hanya ditemani kitab-kitab, alat tulis, dan kertas untuk catatan yang menumpuk rapi di atas meja. Mbah khozin tidur beralaskan sajadah, jika sedang tidak tidur, sajadah dilipat, ditaruh di pengimaman. Di pengimaman itu pula ada sampiran tempat Mbah Khozin me...