Langsung ke konten utama

Keutamaan Bersedekah

memberi

 

Sedekah merupakan perbuatan baik yang sangat dianjurkan agama Islam. Bahkan Islam sendiri menyebut sedekah sebagai ibadah yang sangat baik untuk dilaksanakan. Berikut adalah sedikit keutamaan sedekah.

Menolong sesama merupakan amal ibadah yang berfungsi dobel. Bukan saja kemanfaatan untuk diri yang memberi tapi juga kebahagiaan bagi yang diberi. Bila seorang muslim beribadah shalat, ataupun berpuasa misalnya, maka kemanfaatan itu lebih dirasa oleh mukmin yang mengerjakannya. Beda dengan sedekah, disamping pahalanya kembali kepada yang bersedekah, yang disedekahi juga terbantu dengan pemberian ini. Terbantu dengan manfaat sedekah ini.

Dari keutamaan sedekah yang demikian wajar sekiranya bila Allah menjanjikan "Aku bersama hambaKu selama hambaKu itu menolong sesamanya." Lalu bagaimana dengan tantangan kita dalam hal bersedekah di era modern secara cerdas dan juga berujung keajaiban ?

Hidup di era modern kita seakan-akan berada di tengah-tengah "iming-iming duniawi" yang cenderung menjauhkan diri dari Allah Ta'ala. Kalau kita mengamati sekeliling kita yang terlihat gedung-gedung mercusuar, bangunan-bangunan megah, mall-mall, hotel, restoran yang menjajakan kenikmatan.Mobil-mobil mewah dan beragam fasilitas alat komunikasi dari mulai handphone sampai aksesoris rumah tangga dengan berbagai macam variasi saja tinggal kita memilih yang model seperti apa bisa, asalkan sesuai dengan harganya.Semua kemajuan sekaligus tantangan modern ini seakan melupakan eksistensi saudara-saudara kita yang dalam hal serba banyak kekurangan dan tak berpunya.

Pada sisi lain modernitas yang mengunggulkan unsur efisiensi dan efektifitas tampak lebih didominasi oleh nalar rasionalitas.Kondisi ini sesungguhnya semakin menyisakan banyak problem dan masalah bagi pelakunya.Kita yang disebut sebagai orang beragama diajarkan ketika sedang bermasalah kembalilah kepada Allah Sang Pengatur masalah.tapi bukan dipungkiri, kecenderungan mayoritas orang modern justru menanggalkan hal-hal ghoib yang kasat mata.

Padahal Allah itu ghoib yang bukan bisa dilihat oleh mata, bukan bisa didengar dan bukan dapat disamakan dengan bentuk apapun di dunia.Allah saja menjanjikan diri dekat dengan kita dan Rasulullah yang diberikan gelar abu masakin (bapaknya orang-orang miskin).Intinya adalah ketika kita ingin masalah demi masalah terselsaikan dengan baik, maka carilah Allah dengan menolong sesama.

Rasulullah mengajari kita untuk bersedekah, menolong sesama supaya Allah yang mencukupi kita.Begitupun ajaran mulia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa sedekah menjadi benteng dari bala dan musibah, sedekah menjadi obat bagi yang sakit, dan bahkan sedekah menjadikan panjang umur dan juga penahan dari kematian yang buruk.

Pengetahuan kita tentang berbagi manfaat ini kiranya sudah ada alam benak kita, tapi tantangan yang lebih nyata adalah godaan betapa banyaknya kebutuhan kita yang selalu melilit di setiap harinya.Allah selalu mendorong kita untuk berkeinginan untuk bertambah rejeki, jalannya adalah dengan sedekah.

Berbagi bukan mengurangi harta kita, tapi justru melipatgandakan harta yang disedekahkan.Pilihannya sekarang ada di tangan-tangan kita sebagai muslim, menjadi "dermawan" yang percaya dengan kuasa Allah bahwa sedekah menjadi solusi di era modern ini atau menjadi sosok "bakhil" yang tersibukkan dengan harta dan semakin terjauhkan dariNya Yang Maha Kaya.

Itulah tadi sedikit keutamaan sedekah. Semoga bermanfaat.

 

Artikel lainnya: 8 Golongan yang disukai Allah 

Postingan populer dari blog ini

Haji Mabrur

  Tiada imbalan bagi orang yang berhaji dengan mabrur selain surga, begitulah hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat populer. Mabrur itu artinya baik. Kebalikan dari haji mabrur ialah haji mardud. Mardud artinya tertolak. Sebagaimana kaidah ibadah umum lainnya, baik di sini maksudnya diniati, dilaksanakan dan ditindaklanjuti sesuai dengan fitrah manusia: adil dan atau tidak dzalim, ihsan dan atau nasihah, simahah dan atau zakah. Tiga prinsip yang diperintahkan Allah ini hampir selalu dibacakan setiap akhir khotbah Jum’at. Di sisi lain, di dunia pesantren dikenal luas kaidah bahwa setiap ibadah tak terkecuali haji selalu membutuhkan ilmu dan amal sebelum, ketika dan sesudahnya.   Mengenai adil dan atau tidak dzalim, secara global diartikan dengan tidak merugikan/menjahati/merampas hak-hak orang lain. Hasil korupsi yang dipakai untuk biaya haji misalnya, tak mungkin menghasilkan haji mabrur. Menyakiti dengan kata-kata dan atau tindakan ketika melaksanakan ibadah haji umpamanya, me...

Jangan Nasehati Orang Bodoh

  Menarik seperti apa yang dikatakan Khalifah Ali bi Abi Thalib :     “Janganlah menasehati orang yang bodoh karena  dia akan membencimu. Nasehatilah orang yang berakal karena dia akan mencintaimu” Kata kata bijak yang disampaikan oleh Khalifah Ali ini perlu kita pahami agar tahu sebutan bodoh orang itu seperti apa. Bodoh dalam hal ini lekat dengan pengertian jahilun, bukan dalam artian kemampuan akademis seseorang yang minim sehingga disebut bodoh. Makna bodoh atau jahilun Jahilun atau bodoh lebih mengacu kepada orang yang selalu benar sendiri dan tidak mau menerima kebenaran yang ada dalam Al Quran maupun Assunah. Karenanya kala menasehati orang yang paling benar bukan simpati yang didapat melah sebaliknya dia akan tersinggung dan malah menyerang. Banyaknya orang bodoh saat ini adalah penyebab kisruh dan pertikaian umat manusia saat ini, menganggap dunia itu kekal selalu tidak puas dengan apa yang didapatnya hingga yang paling parah hilangnya keimanan mereka. ...

Biografi KH Muhammad Khozin

  Mbah Khozin, KH. Muhammad Khozin, adalah seorang kyai sepuh yang sangat zuhud dan tetap istiqamah mengajarkan al Hikam di sebuah mushola kecil bercat putih yang berlokasi di kompleks Pesantren Mahir ar-Riyadh, kampung Ringin Agung, Kencong-Kediri, Jawa Timur. Meski umur beliau lebih dari 80 tahun, kyai itu sehat, jelas bicaranya, dan pendengarannya masih bisa menangkap suara dengan baik. Beliau melakukan aktivitas sehari-harinya di mushola, antara lain sembahyang, tidur, ngaji, wiridan, bersholawat 25.000 kali setiap hari, hingga bersantai hingga terima tamu. Rumah beliau yang persis ada di samping mushola, hanya digunakan untuk ganti baju, makan, bertemu istrinya dan 4 anaknya. Ketika mushola sepi, Mbah Khozin hanya ditemani kitab-kitab, alat tulis, dan kertas untuk catatan yang menumpuk rapi di atas meja. Mbah khozin tidur beralaskan sajadah, jika sedang tidak tidur, sajadah dilipat, ditaruh di pengimaman. Di pengimaman itu pula ada sampiran tempat Mbah Khozin me...